Kerajinan dari daun purun merupakan kerajinan khas yang berasal dari Kalimantan,termasuk Kalimantan Tengah. kerajinan ini telah dilakukan sejak lama turun - temurun dantelah menjadi tradisi lokal. Kerajinan yang dibuat dengan tangan dan alat mesin jahit yangmembantu proses kerjanya. Kerajinan masyarakat Kalimantan Tengah khususnya diKelurahan Kereng Bangkirai ini merupakan salah satu potensi yang harus dikembangkandan dikenalkan pada seluruh pelosok Indonesia. Berawal dari akhir Desember 2010, terbentuk ide untuk merubah sebuah tikar(daun purun) menjadi barang-barang yang berfungsi seperti sendal,tas dan pajangan dinding yangmenjadi andalan oleh pengrajin yang terdiri dari ibu-ibu yang menamai kelompok mereka
“Jawet Basewut” yang artinya Anyaman Terkenal.
Dana utama kegiatan ini berasal dariWWF(WORLD WIDE FUND) yang bekerja untuk perlindungan alam. Tujuan utama dariorganisasi ini untuk menghentikan dan memperbaiki kerusakan sumber daya alam, sertamembantu terciptanya hubungan harmonis antara manusia dengan alam di masa depan.Pemasaran hasil kerajinan ini juga dilakukan oleh WWF. Sebuah kebanggan, sendal daribahan purun ini digunakan oleh Hotel Luwansa yang merupakan salah satu hotel berbintang yang ada di Kota Palangkaraya sebagai sendal hotel yang sekaligus mempromosi sebagaikhas dari Kalimantan Tengah. Dipesan paling banyak 200-300 pasang. Selain itu, danaberasal dari dana pribadi. Pelatihannya satu bulan oleh Badan Taman Nasional denganbantuan 2 mesin jahit dan satu mesin jahit dari PM Mandiri.(http://www.scribd.com)